Banyak
orang tanpa sadar, waktu dan tenaganya habis untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan yang merupakan pesanan atau permintaan orang lain, bukan untuk
melakukan tugas yang ditetapkan oleh penciptanya dan melakukan
kegiatan/pekerjaan yang memuaskan hatinya secara sejati.
Orang
yang bekerja keras, rajin dan produktif menurut definisi dunia, belum tentu
mencapai tujuan hidup yang ditetapkan oleh Tuhan. Banyaknya materi atau
kekayaan yang dikumpulkan seseorang, banyaknya tanda jasa kehormatan yang dapat
dipajang dan banyaknya pengalaman menikmati sorga dunia, tidak menjamin
seseorang untuk dapat mengakhiri hidupnya dengan damai, penuh kepastian akan
tujuan rohnya di alam kekekalan dan memuaskan penciptanya.
Sejarah
menyatakan bahwa banyak orang mendapatkan kekayaan, kehormatan, kuasa, dan
kenikmatan jasmani, tetapi mengalami ketidakpuasan yang mendalam, merasa tetap
sia-sia dan putus asa. Apa yang kurang adalah arah hidup yang benar. Banyak
orang bekerja keras tetapi tidak dalam arah yang benar.
Arah
hidup yang salah membuat seseorang sibuk dengan kegiatan demi kegiatan,
mencapai prestasi demi prestasi, tetapi tidak sampai kepada tujuan yang telah
ditetapkan oleh penciptanya. Arah kehidupan yang benar adalah kunci kesuksesan
seseorang dalam menjalani hidupnya, memuaskan penciptanya dan menghasilkan
hal-hal yang kekal. Kepuasan sejati tidak dapat
ditemukan di luar Dia.
Lihat : Hagai 1:5-10 ; Maz 49:17-21
Ingatlah
akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kau
katakan : ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya !’ (Pengkt 12:1)
Allah mempunyai tujuan-tujuan. Ia sudah
menetapkan tujuan-tujuan tersebut bahkan sebelum dunia diciptakan. Dia bisa
terus menyelesaikannya karena Dia-lah Raja yang berkuasa dan berdaulat sehingga
dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki…
Orang yang hidupnya tak
bertujuan atau yang tujuan hidupnya menyimpang …
…Allah tidak terlibat dalam
perjalanan keputusan hidupnya
…tidak punya sikap untuk
mempertanggungjawabkan hidupnya
…menganggap remeh konsekuensi dari
hidupnya yang sia-sia
…hidupnya untuk menyenangkandiri
sendiri atau orang lain yang bukan Penciptanya
…mengalir tanpa visi hidup kekal
…dipenuhi kekuatiran atau ketakutan krn
keinginannya (orang lain) terhadap dirinya tidak tercapai
…mencari rasa aman dari hal-hal yang
fana atau dari manusia
Efesus 1: 9-10 (Rencana Allah atas seluruh ciptaan)
Orang yang hidupnya memiliki
tujuan dari Allah (PenciptaNya) …
…senantiasa berusaha memiliki
hubungan yg lebih dekat dgn PenciptaNya stiap hari
…tujuan Allah dan FirmanNya selalu
mempengaruhi sikap dan keputusannya
…menguji segala sesuatu : mendoakan,
merenungkan dgn FT, mencari nasihat
…memiliki komunitas saudara sevisi
dan tidak meninggalkannya tetapi ada saling kebergantungan
…tidak berambisi memperoleh dan
memiliki ‘semua’ yang ditawarkan dunia
…segala usahanya terarah untuk
mendukung pencapaian tujuan Allah di bumi
Saran Rick Warren dalam
menemukan fokus tujuan hidup :
“
ttg pusat hidup, ttg karakter kehidupan, arah/bentuk sumbangsihnya (kenali
SHAPE), pesan/misi kehidupan dan dimana komunitas kehidupan”
Contoh :
Ø Tujuan
hidup saya adl mengasihi Kristus, bertumbuh di dlm Kristus, memberitakan
Kristus dan melayani Kristus melalui gerejaNya dan memimpin keluarga saya dan
orang lain melakukan yg sama
Ø Tujuan
hidup saya adl menjadi serupa dg Kristus, keluarga saya adl gereja; pelayanan
saya adalah ……………; misi saya adalah ………………..; motivasi saya adalah kemuliaan
Allah.
Ø …dll
Renungkanlah beberapa ayat
Firman Tuhan berikut, apa yang seharusnya menjadi tujuan hidup manusia ?
Firman Tuhan
|
Kesan / catatan
|
Kejadian 1:26
Kejadian 12:3
|
|
Yesaya 43: 4-7
Yesaya 49:5-6
|
|
Mat 28: 18-20
Kis PR 1: 8
|
|
Roma 8: 28-30
|
|
2 Kor 5:15
Gal 3:29
|
|
Efesus 1: 3-5
|
|
Wahyu 5:9-14
|
|
KESIMPULAN :
Tujuan hidup saya adalah ...
0 komentar:
Posting Komentar