BATU BATA
Bata merupakan
unsur bangunan yang dibuat dari tanah liat, dicetak dalam bentuk balok-balok,
yang setelah dibakar menjadi keras. Jadi, dapat dikatakan juga suatu
batu-batuan yang digunakan untuk pembuatan dinding bangunan, dan bila tidak ada
bahan lain, dipakai juga untuk pembuatan pondasi.
Pengolahan Tanah Liat Menjadi Batu Bata
1.
Pembusukan
Tanah liat hasil penggalian digundukkan di lapangan
sampai setinggi lebih kurang 2 m, dan dibiarkan kehujanan dan kepanasan. Ada
pula ynag disimpan dalam rungan lembab selama 1 bulan lebih. Semuanya ini
dimaksudkan untuk membusukkan organisme yang ada di dalam tanah liat.
2.
Pelumatan
Tanah liat yang akan dikerjakan, campurannya harus
merata, artinya kadar pasir dalam adonan tanah liat harus tercampur merata.
Pekerjaan mencampur ini disebut pekerjaan pelumatan. Pekerjaan ini bila tidak
dikerjakan dengna mesin, biasanya secara diinjak-injak oleh orang atau kerbau,
dan tanah liatnya dalam keadaan basah.
Pencetakan Bata
Secara manual,
pencetakan bata adalah sebagai berikut :
1. Alat
cetaknya dibuat dari kayu yang berbetuk kerangka, yang mempunyai ukuran intern
(dalam) sesuai dengan ukuran bata yang dikehendaki
2. Biasanya
ukurannya diambil sama dengan ukuran yang dikehendaki ditambah dengan 10% untuk penyusutan
3. Pembantu
pencetak bata mengambil tanah liat basah dari tempat pengadukan atau pelumatan
tanah liat dan dibuatnya bola-bola tanah liat, yang besarnya atau isinya
sedikit lebih dari isi bata dalam cetakan
4. Bola-bola
ini diantarkan kepada pencetak bata untuk selanjutnya dibentuk bata
5. Untuk
para pencetak, selain harus disediakan meja dan kerangka-kerangka bata, juga
harus disediakan emper air untuk mencelup cetakan, dan emper pasir halus
6. Cetakan
tersebut dicelupkan ke dalam air dan diletakkan di atas meja, yang telah
ditaburu dengan pasir halus
7. Bola
tanah liat tadi dibandingkan ke dalam cetakan sehingga mingisi penuh juga pada
sudut- sudutnya
8. Kelebihan
tanah liat yang menonjol ke atas dari cetakan dipotong denga kawat halus yang direntangkan, dan sisa tanah liat ini dikumpulkan untuk dilumatkan kembali
9. Bata
taanh liat ini kemudian dikeringkan selama dua hari di musim panas.
Pembakaran Bata
Cara pembakaran terbuka (dapur terbuka), artinya
pembakaran dilakukan di tengah lapang (ladang). Yaitu dengan cara :
Ø Bata mentah disusun pada sisinya, tidak rapat, setinggi
lebih kurang 2 m, lebarnya 2-3 m, dan panjangnya ada yang sampai 5 m,
tergantung dari banyaknya yang hendak dibakar
Ø Dibagian bawahnya diberi lubang-lubang untuk pembakaran dan
di dalmanya dibuat pula saluran- saluran asap
Ø Sisi luarnya ditutup dengan bata yang setengah matang,
yang saling dilekatkan dengan tanah liat
Ø Pembakaran selanjutnya dulakukan siang malam dengan
mempergunakan kayu dan jerami padi sebagai bahan bakarnya.
Jenis-Jenis Bata
1. Bata
klingker, mempunyai kuat desak antara 300 – 400 kg/cm² bunyinya nyaring kalau
dipukul, warnanya rata-raat biru abu-abu, bersifat keras dan sukar dipotong.
Kadang-kadang terdapat bagian bidangnya yang mengkilap karena meleleh pada waktu
proses pembakaran. Digunakan untuk pekerjaan bangunan air dan jembatan, untuk
pasangan dinding bawah tanah, dinding sumur, bagian dinding ”trasraam”, dinding
bak air, dan pondasi.
2. Bata
merah abu-abu, batanya keras dan warnanya lebih banyak keabu-abuan dari pada
merahnya. Dibagi menjadi 2 kelompok :
Ø Yang mempunyai kuat desak antara 200 – 300 kg/cm²,
dipergunakan sebagai pasangan dinding luar dari bangunan yang tidak perlu
diplester sehingga terlihat keindahan bata serta konstruksi susunannya
Ø Yang mempunyai kuat desak antara 100 – 200 kg/cm²,
dipergunakan sebagai pasangan dinding luar dari bangunan yang diplester.
Kedua macam bata ini dapat dipergunakan sebagai pasangan
pondasi bangunan gedung, bila batu kali susah didapat karena harganya terlalu
mahal.
3. Bata
merah yang disebut bata normal, karena warnanya merah merata sampai bagian
dalamnya. Mempunyai kuat desak antara 60 – 100 kg/cm², digunakan untuk pasangan
dinding yang tidak perlu menerima atau mendukung beban, atau dinding bagian dalam.
4. Bata
merah tanah atau setengah matang, kebanyakan bata ini bila dipotong bagian
dalamnya terlihat masih berwarna tanah. Bata ini tidak baik digunakan sebagai
bahan bangunan dan harus dibakar kembali
Ukuran Bata
Syarat bata
menurut pandangan luar adalah sebagai berikut :
§
Bidang-bidang
sisinya harus datar
§
Rusuk-rusuknya
harus tajam dan siku
§
Batanya
tidak menunjukkan retak-retak
§
Bila
dipukkul nyaring bunyinya
§
Bila
dipatahkan, pada bidang patahnya harus terlihat struktur yang sama, pula warna
yang merata.
Syarat ukuran
bata yang telah ditentukan dalam bata merah sebagai bahan bangunan (NI 10) dari
Yayasan Dana Normalisasi Indonesia adalah :
a.
Panjang
= 240 mm; lebar = 115 mm; dan tebal = 52 mm
b.
Panjang
= 230 mm; lebar = 110 mm; dan tebal = 50 mm
Penyimpangan dari ukuran yang tersebut di atas, untuk
panjang tidak boleh lebih dari 3%, untuk lebar maximum 4%, dan untuk tebal
maximum 5%. Dan antara bata-bata berukuran besar dengan bata yang berukuran
kecil selisih ukuran tidak boleh lebih dari 100 mm untuk panjang, 5 mm untuk
lebar, dan 4 mm untuk tebalnya.
Mutu Bata
Berdasarkan
kuat desak bata, yang banyak terdapat dalam perdagangan di Indonesia, dibagi
dalam 3 golongan :
a.
Mutu
tingkat I : mempunyai kuat desak
lebih dari 100 kg/cm²
b.
Mutu
tingkat II : mempunyai kuat desak
antara 80 - 100 kg/cm²
c.
Mutu
tingkat II : mempunyai kuat desak
antara 60 - 80 kg/cm²
BATU ALAM
1.
Batuan
Yang dimaksud batu alam adalah batuan yang terdapat
dimuka bumi, maupun dalam kulit bumi, yang digunakan sebagai bahan bangunan
Menurut cara terbentuknya, batuan dibagi sebagai berikut
:
a.
Batuan
beku
b.
Batuan
endapan
Menurut susunannya batuan endapan dibagi dalam ;
·
Batuan
endapan pecahan
Endapan yang susunannya khusus dari pelapukan batuan dan
hancuran dari batuan
·
Batuan endapan kimia
Terbentuk karena reaksi-reaksi yang terjadi kemudian,
misal endapan dari batu karang menghasilkan endapan batu kapur.
· Batuan endapa biologi
Berasal dari pengendapan tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan
yang lambat laun menjadi keras.
c.
Batuan
metamorf
Misal batu kapur berubah menjadi batu marmer, dll.
2.
Senyawa
– Kalsium
a)
Batu
kapur, merupakan endapan
dari karbonat kalsium (CaCO3), yang merupakan bahan yang penting
untuk bangunan.
b)
Batu
gips, merupakan batuan endapan dari fosfat kalsium [Ca3(PO4)2],
yang banyak digunakan di pabrik semen.
c) Apatit,
merupakan batuan endapan dari fosfat kalsium [Ca3(PO4)2],
kebanyakan diolah untuk dijadikan super fosfat yang sangat berguna untuk
tanaman dan didapat pula produksi sampingan gips.
d) Asbest,
merupakan silikat yang mempunyai gabungan dengan unsur-unsur magnesium dan kalsium [CaMg3(SiO3)4]
Macam-macam batuan beku yang membeku di luar kulit bumi :
·
Basalt, warnanya abu-abu kebiruan karena mengandung
bijih besi magnit.
·
Profir, mempunyai warna
yang bermacam-macam
· Trakit dan andesit,
warnanya abu-abu agak gelap tetapi oleh oksidasi warnanya agak kekuningan atau agak kehijauan.
Macam-macam batuan beku yang membeku di dalam kulit bumi :
· Granit,
kuat terhadap getaran dan terhadap suhu yang tinggi tetapi bila suhu diturunkan
atau disiram dengan air, batu ini akan retak-retak atau hancur.
· Syenit, warnanya bagus
untuk lantai bangunan
· Diorit,
warnanya kebanyakan hijau tua gelap dan bagus untuk ubin.
· Gabro,
warnanya hijau tua gelap atau hijau kehitaman
Macam-macam batuan endapan :
· Batuan
endapan pecahan ; batu sabak, batu pasir atau batu padas, breksi, endapan
pasir, endapan krikil, endapan kaolin dan endapan tanah liat, serta endapan
tras.
· Batuan
endapan kimia : batu kapur, batu gips, batu garam.
Batu untuk bangunan :
· Batu
hias, dalam bentuk ubin dengan ukuran 2,5 cm sampai 10 cm dan ukuran lebar dan
panjang dari 35 cm sampai 100 cm.
· Batu
hias dari batu pasir atau batu padas dalam ukuran lebar dan panjang dari 25 cm
sampai 65 cm dan tebal 2,5 cm sampai 10 cm
· Batu
pecah :
ü Untuk alas jalan berukuran (panjang dan lebar) dari 5 cm
sampai 25 cm dan tebalnya antara 10 cm sampai 25 cm.
ü Kricak besar, yang digunakan utnuk pelapisan jalan aspal
beton, berukuran 1,5 cm sampai 7 cm
ü Kri cak halus (split), berupa batu pecah yang lebih halus
dan berukuran dari 2 mm sampai 25 mm
ü Syarat-syarat dari kricak besar dan halus adalah bersih,
tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca, bersudut, tajam, dan memenuhi syarat
kekuatan menurut kebutuhan.
Mendiskripsikan pengertian adukan, sifat-sifat adukan dan fungsi adukan
a. Pengertian adukan
Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi pengerjaan agak sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuatan serta adhesinya rendah jika dibandingkan menggunakan semen, oleh karena itu sering dilakukan pencampuran antara semen.
b. Sifat-sifat adukan
Ada beberapa sifat-sifat yang perlu diperhatiakn untuk membuat adukan yaitu :
- Kemudahan untuk bekerja
- Sifat penyusutan
- Kekuatan
Untuk adukan pasangan diperlukan kekuatan adhesi yang cukup sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan
c. Fungsi adukan dalam pasangan
Adapun fungsi adukan dalam pasangan diantaranya adalah :
- Sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain
- Untuk menghilangkan deviasi dari permukaan bata
- Untuk menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya
- Untuk meratakan permukaan tembok
Bahan adukan
a. Kapur
Kapur sebagai bahan pengikat, ada dua macam ayitu kapur tohor dan kapur padam. Kapur tohor jika digunakan untuk adukan harus dipadamkan dulu (disibar). Sifat yang menguntungkan dari kapur adalah keplastisannya tinggi dan kapur yang baik digunakan untuk bahan adukan adalah kapur padam, yang lewat ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya semakin bagus.
b. Semen portland (SP)
Semen portland adalah bahan hidrolik artinya dapat mengikat/mengeras setalah bereaksi dengan air. Semen mempunyaiproses pengerasan yang relatif cepat dan penyusutannya juga relatif rendah jika dibanding dengan bahan pengikat lain.
Semen yang baik digunakan adalah semen yang masih bebentuk tepung yang halus (belum mengkristal)
c. Semen merah
Semen merah adalah hasil dari penghancuran bata, genting dan bahan-bahan bakan lempung lain, hingga menjadi tepung. Semen merh merupakan bahan tambahan hidrolik bila dicampurkan dengan kapur dan air dapat mengeras dengan perbandingan tertentu
Bahan agregat
a. Pasir
Pasir sebagai bahan pengisi dipaikai bersama dengan bahan pengikat dan air. Syarat pasir yang baik adalah :
- butiran pair gradasinya harus bervariasi ukurannya antara 0,65 mm s.d. 4,8 mm
- butiran harus keras dan sisinya berbentuk tajam, tidak mudah hancur karena cuaca/iklim
- kadar lumpur maksimum 5 % dari jumlah berat pasir
- tidak boleh mengandung bahan-bahan organik/kimia
b. Tras
Tras berasal dari lapukan batuan gunung api (tanah tuf atau batu tuf) yang mengandung silika. Tras adalah bahan yang relatif lunak jika dibanding dengan pasir, semakin halus tras maka semakin aktif sifatnya, akan tetapi penyusutannya juga besar. Ukuran tras yang baik llos pada ayakan 2,5 mm
c. Kerikil
Kerikil adalah agregat kasar yang digunakan untuk bahan campuran pengecoran/beton bertulang.
ADUKAN
Mendiskripsikan pengertian adukan, sifat-sifat adukan dan fungsi adukan
a. Pengertian adukan
Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi pengerjaan agak sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuatan serta adhesinya rendah jika dibandingkan menggunakan semen, oleh karena itu sering dilakukan pencampuran antara semen.
b. Sifat-sifat adukan
Ada beberapa sifat-sifat yang perlu diperhatiakn untuk membuat adukan yaitu :
- Kemudahan untuk bekerja
- Sifat penyusutan
- Kekuatan
Untuk adukan pasangan diperlukan kekuatan adhesi yang cukup sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan
c. Fungsi adukan dalam pasangan
Adapun fungsi adukan dalam pasangan diantaranya adalah :
- Sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain
- Untuk menghilangkan deviasi dari permukaan bata
- Untuk menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya
- Untuk meratakan permukaan tembok
Bahan adukan
a. Kapur
Kapur sebagai bahan pengikat, ada dua macam ayitu kapur tohor dan kapur padam. Kapur tohor jika digunakan untuk adukan harus dipadamkan dulu (disibar). Sifat yang menguntungkan dari kapur adalah keplastisannya tinggi dan kapur yang baik digunakan untuk bahan adukan adalah kapur padam, yang lewat ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya semakin bagus.
b. Semen portland (SP)
Semen portland adalah bahan hidrolik artinya dapat mengikat/mengeras setalah bereaksi dengan air. Semen mempunyaiproses pengerasan yang relatif cepat dan penyusutannya juga relatif rendah jika dibanding dengan bahan pengikat lain.
Semen yang baik digunakan adalah semen yang masih bebentuk tepung yang halus (belum mengkristal)
c. Semen merah
Semen merah adalah hasil dari penghancuran bata, genting dan bahan-bahan bakan lempung lain, hingga menjadi tepung. Semen merh merupakan bahan tambahan hidrolik bila dicampurkan dengan kapur dan air dapat mengeras dengan perbandingan tertentu
Bahan agregat
a. Pasir
Pasir sebagai bahan pengisi dipaikai bersama dengan bahan pengikat dan air. Syarat pasir yang baik adalah :
- butiran pair gradasinya harus bervariasi ukurannya antara 0,65 mm s.d. 4,8 mm
- butiran harus keras dan sisinya berbentuk tajam, tidak mudah hancur karena cuaca/iklim
- kadar lumpur maksimum 5 % dari jumlah berat pasir
- tidak boleh mengandung bahan-bahan organik/kimia
b. Tras
Tras berasal dari lapukan batuan gunung api (tanah tuf atau batu tuf) yang mengandung silika. Tras adalah bahan yang relatif lunak jika dibanding dengan pasir, semakin halus tras maka semakin aktif sifatnya, akan tetapi penyusutannya juga besar. Ukuran tras yang baik llos pada ayakan 2,5 mm
c. Kerikil
Kerikil adalah agregat kasar yang digunakan untuk bahan campuran pengecoran/beton bertulang.
Untuk plesteran dan pekerjaan siar, adukan dapar dibagi
dalam 3 jenis :
1.
plesteran dari bidang tembok yang tidak rata, dan
perbaikan dari tembok tua, dengan tebal 15 mm setelah kering.
2.
plesteran dari tembok yang rata dengan tebal rata-rata 10
mm.
3.
plesteran pada bidang tembok yang sangat rata,
lantai-beton dan pekerjaan yang kurang penting, yang selain oleh tegak-siarnya
yang tampak bening terhadap batu yang dipakai, tidak terhalang setebal 6 mm.
Jenis dari sub 1 :
Perbaikan dari tembok tua : 1 kapur + 2 pasir atau 1 1/4
kapur kerang + 2 pasir
Jenis dari sub 2 :
Tembok biasa : 1 kapur + 1 semen merah + 1 pasir atau
1 ¼ kapur-kerang + 2 pasir
Tembok batu : 1 kapur + 2 pasir atau 1 kapur-kerang + 2
pasir
Bingkai tras (trasraam) dan dinding dalam dari tempat
simpan-air yang penting :
1 SP : 1 pasir
Talang air, dinding dalam dari sumur-kakus, bak air untuk
kamar mandi :
1 SP : 2 pasir
Tembok batu kali, bata, lantai lama, lantai, plin,
tangga, busur beton :
1 SP + 3 pasir
Jenis dari sub 3 :
Lantai beton : 1
SP + 3 pasir
Plesteran :
1 kapur + 1 semen merah + 1 pasir atau
1 kapur-kerang + 1 semen merah + 1 pasir
Syarat utama pada pembuatan adukan adalah :
- Campuran bahan-bahan dasarnya harus tersduk betul-betul, dan penambahan airnya harus tepat sekali banyaknya. Pada pembuatan adukan untuk pekerjaan-pekerjaan di laut, haruslah diperhatikan :
- bahan tambah hidrolik berlabihan pada adukan tidak akan merusak,
karena yang tidak terikat dengan kapur dapat bekerja sebagai pasir
- adukan yang berpori akan menyebabkan masuknya air laut, yang akan
merusak tembok.
- Kapur air tidak dapat dipercaya, lebih baik dipergunakan semen
polosan.
BETON
Beton adalah
suatu campuran yang menjadi satu-betul dari semen, dan bahan-bahan berupa
pasir, kerikil atau batu pecah, dalam perbandingan tertentu, serta ditambahkan
air.
Bahan dasarnya
adalah :
- Semen (SP), yang dapat ditambah posolan
- Pasir yang dapat dibagi dalam beberapa jenis,
misalnya pasir yang digali dari dalam galian, pasir-kali, atau
pasir-sungai dan pasir-laut, dapat juga berupa pasir batu pecah/kricak
- Krikil atau betu pecah/kricak
Perbandingan
campuran
Beton dapat
dibagi dalam 2 jenis :
1. beton
yang seperti tanah yang baru digali, jadi agak lembab. Disebut juga ”beton
tumbuk” yang belakangan ini jarang dipergunakan lagi, karena sukar
pengerjaannya dan memerlukan sangat banyak perhatian sewaktu mengerjakannya.
2. beton
plastik, adalah beton yang keadaannya seperti bubur. Sering dipergunakan untuk mengecor beton bertulang, jadi untuk pekerjaan-pekerjaan beton yang sukar, dan
dengan kadar air sebanyak 10-18% dari isinya.
Untuk busur
beton, pipa-pipa beton, umpak tiang kayu, lantai pintu air, alur (sponing), lantai penumpah, landasan di bawah balok baja jembatan, dan sebagainya, dipakai
perbandingan campuran :
1 semen + 2
pasir + 3 krikil
Untuk lantai,
pengecoran di dalam air, lapis tutup setebal 6 mm dan sebagainya, dipakai :
1 semen + 2 ½
pasir + 5 krikil
Untuk
pengecoran beton di dalam air, kalau adukan baster tidak dapat dipergunakan
karena satu hal, untuk lantai di atas pasir setebal 6-7 cm, dan sebagainya
dipakai :
1 semen + 3
pasir + 6 krikil
Untuk beton
dari campurn semen dan tras muria, dipakai :
1 semen + 1
tras-muria + 4 pasir + 8 ½ kerikil
GIPS
Gips adalah
suatu jenis batu kimia, yang berupa batu-kapur-asam-belerang (CaSO4H2O)
yang terdapat pada batu-gips yang mengandung air dan warna awalnya putuh,
setelah dibakar pada suhu 130°C, terdapatlah gips untuk plesteran.
Gips dipakai
untuk :
- bahan ikat, sebagai siar pasangan dan tambahan pada
semen
- cetakan pada pembuatan benda keramik
- patung atau arca serta pekerjaan seni rupa/seni
pahat
- pembuatan kapur tulis
- bahan pembalut dalam kedokteran (untuk patah tulang)
Biasanya
gips dipergunakan pada pembuatan lis-lis
dinding, langit-langit dan sebagainya. Gips dipakai tersendiri dengan dicampur
bahan yang tidak mudah terpengaruh oleh gips, pula terhindar dari air untuk
konstruksi di dalam.
Adukan Gips
Untuk
pekerjaan langit-langit dipergunakan adukan gips. Untuk lapisan bawah :
1 kapur-padam + 2 pasir
Untuk
menyelesaikan plesteran hingga menjadi putih, dipergunakan 4 bagian gips atas 5
bagian kapur yang telah diayak sangat halus
0 komentar:
Posting Komentar